Tema hari ini adalah memasak
Memasak!siapa sangka harus memasak!
Ini bukan eksperimen memasak saya yang pertama, ini yang kelima
tetapi yang pertama, kedua, ketiga, keempat adalah masakan yang sama
yaitu telur orak-arik plus-plus (plus bawang, plus seafood, plus susu, dll)
dan resep telur orak-arik ini merupakan suatu improvisasi dari telur dadar yang gagal
entah mengapa sangat susah membalik telurnya, yang lengketlah, yang keberatan sama seafoodnyalah, dan lain-lain
jadi selama beberapa hari saya mencoba berbagai macam telur orak-arik
Dan hari ini saya mencoba resep baru, resep yang ada di kepala saya, tanpa buku resep, hanya ingatan yang terputus-putus saat membantu mama memasak di dapur, inilah dia kita sambut bersama jeng..jeng..jeng tumis sayur
bisa bayangkan betapa hebohnya memasak ini..
Inilah resep saya, tanpa takaran semuanya pakai feeling:
bahan:
sayur campur (udah dijual di supermarket wortel dan kol yang udah di potong-potong)
bawang bombay
Memasak!siapa sangka harus memasak!
Ini bukan eksperimen memasak saya yang pertama, ini yang kelima
tetapi yang pertama, kedua, ketiga, keempat adalah masakan yang sama
yaitu telur orak-arik plus-plus (plus bawang, plus seafood, plus susu, dll)
dan resep telur orak-arik ini merupakan suatu improvisasi dari telur dadar yang gagal
entah mengapa sangat susah membalik telurnya, yang lengketlah, yang keberatan sama seafoodnyalah, dan lain-lain
jadi selama beberapa hari saya mencoba berbagai macam telur orak-arik
Dan hari ini saya mencoba resep baru, resep yang ada di kepala saya, tanpa buku resep, hanya ingatan yang terputus-putus saat membantu mama memasak di dapur, inilah dia kita sambut bersama jeng..jeng..jeng tumis sayur
bisa bayangkan betapa hebohnya memasak ini..
Inilah resep saya, tanpa takaran semuanya pakai feeling:
bahan:
sayur campur (udah dijual di supermarket wortel dan kol yang udah di potong-potong)
bawang bombay
bawang merah (di sini bawang merahnya segede gaban)
tomat
udang
daging kepiting
kecap
gula (mama bilang ini penyedap rasanya, di sini yang ada gula sachet buat minuman, walaupun begitu, hajar...)
bubuk lada dan bawang putih (pepper & garlic)
bubuk cabe
minyak (saya pake minyak canola)
air (secukupnya)
caranya:
masukkan bawang merah, bawang bombay, udang dan kepiting ke dalam minyak yang sudah panas, tumis (seingat saya kalau di resep2 kalau sudah wangi baru masukkan yang lain, tadi saya tunggu nggak wangi2, jadi timbang hangus saya masukkan saja bahan selanjutnya yaitu tomat dan sayuran, tambahkan air sedikit, tambahkan kecap, dan bumbu lainnya, yak aduk-aduk, sampai layu sayurnya lalu masukkan penyedap rasa (gula) aduk-aduk lagi, icip2 sedikit bagaimana rasanya. lalu kalau sudah yakin (tadi si pas masak gak yakin benar) angkat dan sajikan. Tadaaaaa.....
Yak bagaimana rasanya?" bayangkan sesendok sayuran, udang, dan daging kepiting yang masih mengepulkan asap, ditiup dan diicip, kemudian jeda sesaat, sang pengicip menutup mata, menikmati, dan ehm...... sambil memberi isyarak ok dengan tangan kiri, ia berkata, beneran lezatttt....
Ups.... tunggu dulu tapi bukan itu yang terjadi dalam cerita saya kali ini, saya coba sedikit, trus berkata pada diri sendiri. kok rasanya aneh ya...
(bersambung..)
Ini email saya yang akan saya kirim seminggu yang lalu untuk ai tapi entah mengapa mood saya untuk menulis tiba2 hilang dan berhenti di tengah jalan
sekarang saya lanjutkan saja
Well, rasa aneh itu ternyata karena kecapnya. kecap ini punya china. Saya membelinya di supermarket terdekat, saya kira rasa dan baunya bakal sama dengan kecap yang di Indonesia, ternyata eh ternyata rasanya jauh sekali. Apalagi sama kecap langsa, jauhlah, mana belinya sebotol gede lagi, mama bilang ketika skype lalu kalau mau beli coba dulu coba aroma dan rasanya, gimana mau dicoba ma orang disegel kok!
Sudahlah yang berlalu biarlah berlalu...
Btw, saya sudah beli rice cooker, harga $13 lumayanlah, sebenarnya ada ricecooker di rumah ini, cuma saya gak nemuin tutupnya, dan anda tahu setelah saya membeli ricecooker itu, tutupnya ketemu, ha...ha..dan peristiwa membeli ricecooker ini menjadi titik balik saya menjadi orang Indonesia lagi, karena kembali makan nasi, sebelumnya makan roti terus. tapi ternyata tetap hidup kok, he...
Ada cerita lucu dengan rice cooker ini. Kemarin pas pertama kali memasak nasi, saya memasaknya malam hari, buat 3 kali makan, malam hari test drive masaknya, dan Alhamdulillah baik2 saja, besok paginya pas mau makan pagi, stop kontaknya udah dicabut hasilnya nasinya dingin. trus andy dan katya bilang semalam kamu lupa sama nasi kamu. Wah..wah...ternyata kita beda budaya beneran, trus saya terangin bahwa memang ricecooker itu stop kontaknya terpasang sepanjang ada nasi di dalamnya. Walaupun gak sedang masak, si ricecooker membuat nasinya tetap hangat. tapi mereka berkeras, tapi kami fikir itu bahaya. Saya bilang gak papa kok saya sudah terbiasa punya ricecooker di Indonesia, terus mereka menerima dengan setengah hati, (siapa si yang biasanya makan nasi?)
Banyak memang cerita lucu tentang makanan
Btw saya sekarang jadi sering memasak. Sederhana saja, kayak tumis sayur (tapi gak pake kecap), nugget, goreng udang, kepiting, dsb. Tingkatannya masih level amatir sih, tapi akan terus belajar, yaelah masak ini doang, he...
Ternyata kalau dipikir-pikir masak itu gak mudah ya, kebayang dulu kalau mama minta dibantuin di dapur, malesnya minta ampun
padahal cuma ngaduk-ngaduk santan aja bisa pecah santan, atau kalau ngaduk mi, bisa tumpah ke mana-mana, trus mama bilang "minta bantu dikit aja g mau, makannya mau" he,,, yaiyalah ma makannya mau, siapa yang gak mau makanan enak
hiks,,,, thanks mom for getting up early every morning, and serving delicious meal for us.. (baru kerasa beratnya memasak sekarang)
Btw, I'm already missing Indonesian food now... (rindu masakan nyokap)he,,,
walaupun sesederhana ikan tongkol goreng sama sambal kecap, atau sayur bening sama telur dadar. Rasanya akan sangat berbeda ketika saya mencoba membuatnya di sini daripada yang mama masak.
Dan rindu pula dengan makanan-makanan sepanjang Bara. Pecel telor (warung sedap wangi di malam hari), nasi uduk si bapak/ibu (pagi hari), dan makanan lainnya bakso favorit, fresh juice 6000an di depan al amin, klapetart siang hari, ayam lada hitam bara steak, donat tsunami, donat bateng, bakso pavorit (he,,,), capcay tanpa micin, nasi goreng cita rasa, dsb...dsb.. tak bisa disebut satu persatu...(jadi lapar nulisnya)he,,,
Tapi seperti kakak saya bilang, mari mencoba hal2 baru dengan senang hati, maka saya mencoba makanan2 di sini
buah-buahan yang mahal di Indonesia (di sini murah)
yoghurt aneka rasa (lebih enak yoghurt di sini)
dan kue-kue lainnya.. tapi harus dipastikan juga ingridientsnya
ada beberapa yang jarang dilakukan di Indonesia, harus dilakukan di sini ya contohnya itu check kandungan makanannya..
Well sekian dulu tentang masak dan makanan
mau makan siang dulu
kecap
gula (mama bilang ini penyedap rasanya, di sini yang ada gula sachet buat minuman, walaupun begitu, hajar...)
bubuk lada dan bawang putih (pepper & garlic)
bubuk cabe
minyak (saya pake minyak canola)
air (secukupnya)
caranya:
masukkan bawang merah, bawang bombay, udang dan kepiting ke dalam minyak yang sudah panas, tumis (seingat saya kalau di resep2 kalau sudah wangi baru masukkan yang lain, tadi saya tunggu nggak wangi2, jadi timbang hangus saya masukkan saja bahan selanjutnya yaitu tomat dan sayuran, tambahkan air sedikit, tambahkan kecap, dan bumbu lainnya, yak aduk-aduk, sampai layu sayurnya lalu masukkan penyedap rasa (gula) aduk-aduk lagi, icip2 sedikit bagaimana rasanya. lalu kalau sudah yakin (tadi si pas masak gak yakin benar) angkat dan sajikan. Tadaaaaa.....
Yak bagaimana rasanya?" bayangkan sesendok sayuran, udang, dan daging kepiting yang masih mengepulkan asap, ditiup dan diicip, kemudian jeda sesaat, sang pengicip menutup mata, menikmati, dan ehm...... sambil memberi isyarak ok dengan tangan kiri, ia berkata, beneran lezatttt....
Ups.... tunggu dulu tapi bukan itu yang terjadi dalam cerita saya kali ini, saya coba sedikit, trus berkata pada diri sendiri. kok rasanya aneh ya...
(bersambung..)
Ini email saya yang akan saya kirim seminggu yang lalu untuk ai tapi entah mengapa mood saya untuk menulis tiba2 hilang dan berhenti di tengah jalan
sekarang saya lanjutkan saja
Well, rasa aneh itu ternyata karena kecapnya. kecap ini punya china. Saya membelinya di supermarket terdekat, saya kira rasa dan baunya bakal sama dengan kecap yang di Indonesia, ternyata eh ternyata rasanya jauh sekali. Apalagi sama kecap langsa, jauhlah, mana belinya sebotol gede lagi, mama bilang ketika skype lalu kalau mau beli coba dulu coba aroma dan rasanya, gimana mau dicoba ma orang disegel kok!
Sudahlah yang berlalu biarlah berlalu...
Btw, saya sudah beli rice cooker, harga $13 lumayanlah, sebenarnya ada ricecooker di rumah ini, cuma saya gak nemuin tutupnya, dan anda tahu setelah saya membeli ricecooker itu, tutupnya ketemu, ha...ha..dan peristiwa membeli ricecooker ini menjadi titik balik saya menjadi orang Indonesia lagi, karena kembali makan nasi, sebelumnya makan roti terus. tapi ternyata tetap hidup kok, he...
Ada cerita lucu dengan rice cooker ini. Kemarin pas pertama kali memasak nasi, saya memasaknya malam hari, buat 3 kali makan, malam hari test drive masaknya, dan Alhamdulillah baik2 saja, besok paginya pas mau makan pagi, stop kontaknya udah dicabut hasilnya nasinya dingin. trus andy dan katya bilang semalam kamu lupa sama nasi kamu. Wah..wah...ternyata kita beda budaya beneran, trus saya terangin bahwa memang ricecooker itu stop kontaknya terpasang sepanjang ada nasi di dalamnya. Walaupun gak sedang masak, si ricecooker membuat nasinya tetap hangat. tapi mereka berkeras, tapi kami fikir itu bahaya. Saya bilang gak papa kok saya sudah terbiasa punya ricecooker di Indonesia, terus mereka menerima dengan setengah hati, (siapa si yang biasanya makan nasi?)
Banyak memang cerita lucu tentang makanan
Btw saya sekarang jadi sering memasak. Sederhana saja, kayak tumis sayur (tapi gak pake kecap), nugget, goreng udang, kepiting, dsb. Tingkatannya masih level amatir sih, tapi akan terus belajar, yaelah masak ini doang, he...
Ternyata kalau dipikir-pikir masak itu gak mudah ya, kebayang dulu kalau mama minta dibantuin di dapur, malesnya minta ampun
padahal cuma ngaduk-ngaduk santan aja bisa pecah santan, atau kalau ngaduk mi, bisa tumpah ke mana-mana, trus mama bilang "minta bantu dikit aja g mau, makannya mau" he,,, yaiyalah ma makannya mau, siapa yang gak mau makanan enak
hiks,,,, thanks mom for getting up early every morning, and serving delicious meal for us.. (baru kerasa beratnya memasak sekarang)
Btw, I'm already missing Indonesian food now... (rindu masakan nyokap)he,,,
walaupun sesederhana ikan tongkol goreng sama sambal kecap, atau sayur bening sama telur dadar. Rasanya akan sangat berbeda ketika saya mencoba membuatnya di sini daripada yang mama masak.
Dan rindu pula dengan makanan-makanan sepanjang Bara. Pecel telor (warung sedap wangi di malam hari), nasi uduk si bapak/ibu (pagi hari), dan makanan lainnya bakso favorit, fresh juice 6000an di depan al amin, klapetart siang hari, ayam lada hitam bara steak, donat tsunami, donat bateng, bakso pavorit (he,,,), capcay tanpa micin, nasi goreng cita rasa, dsb...dsb.. tak bisa disebut satu persatu...(jadi lapar nulisnya)he,,,
Tapi seperti kakak saya bilang, mari mencoba hal2 baru dengan senang hati, maka saya mencoba makanan2 di sini
buah-buahan yang mahal di Indonesia (di sini murah)
yoghurt aneka rasa (lebih enak yoghurt di sini)
dan kue-kue lainnya.. tapi harus dipastikan juga ingridientsnya
ada beberapa yang jarang dilakukan di Indonesia, harus dilakukan di sini ya contohnya itu check kandungan makanannya..
Well sekian dulu tentang masak dan makanan
mau makan siang dulu
Tou, kasi potooooo uwooouwooo :) *ngebayanginnya susye ni pas baca x_x ehek
ReplyDeletekamu tambah endhuttt gaaak? ehekhek ;p
dwica's speaking :
ReplyDeletehaha, harusnya bawangnya yg ditumis mpe harum dulu tou, baru daging2an (kepiting dkk) masuk, sayuran trahir.. btw bikin garlic bread udah dipraktekkan? ;p