Monday, 16 April 2012

gelagat galau

Feeling like trap
Mendengarmu buatku  ingin lelap
Memetakan rencana yang terekam dalam pejam kedip mata
Tersegera akan semangat yang terpelihara
Doa, mutiara, dan bunga-bunga yang dirangkai dalam cerah dan warna

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Sore itu kita berjalan demi jingga sinar yang segera padam
Berkelakar tentang rentang yang akan kita patahkan
Bercanda tentang pasir dan tanah yang kita jejakkan
Memahat cakap yang tersayup semilir angin
Sore itu dalam rona yang memerahkan
Jalinan sepuluh jari tercipta bagai perihal yang coba dituturpuisikan
Sederhana yang dipaksa menjadi luar biasa
Seperti dua udara yang berbeda rasa
Dan seperti kekosongan yang coba menelan nyata
Sore itu cercah mencipta bayang kita yang memanjang tak karuan
Sedang mentari mulai membakar lautan
Senyuman hanya reka seperti layaknya laras langkah kaki kita
Dan angin hembuskan helai demi helai rasa percaya
Sore itu warna tak pernah lagi jadi cerita yang dibicarakan
Bertahan dalam imaji yang tak ingin berkelana
Sore itu hanya ada kita berdua
Sementara jarak hanyalah hal yang tak pernah terduga
Sore itu kita terlelap dalam mimpi yang panjang

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Kata ini akan menyelubungi segala rentan
Menyelimuti beberapa kali hingga tidak terindra
Membungkusnya hingga lapis yang tersisa
Kata ini akan menyembunyikan semua geram gulana
Akan segala sesuatu yang tak terselesaikan
Tentang gelisah yang dikerubungi oleh alasan sakit kepala
Kata ini adalah simbol ketakutan
Yang gentayangan dalam lembam yang panjang
Gelantungan dalam kesadaran yang menyakitkan
Menunggu hingga waktu yang tak pernah disahkan
Kata ini adalah bukti perjuangan di atas keputusasaan
Rangkaian alasan yang diusahakan masuk akal
Meyakinkan orang-orang dan bukannya perasaan
Beradu peran dengan diri sendiri
Mencoba menenangkan sesuatu yang diragukan
Kata ini adalah sebuah rasa mini yang dibesar-besarkan
Kasihan.....

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 

Menghabiskan waktu pada deretan huruf yang hitam
Mencoba lupakan tinta yang begitu kentara
Hitam dan mengganggu pikiran
Aku dapat saja terbang sembari melempar sekeranjang kata
Biar berhambur seperti hujan yang kerontang
Hingga hurufnya lerai dan menggelepar pada tanah gersang
Tapi ini bukan alasan yang kuat untuk lari dari dentang
Dentang yang terus menerobos dalam logika yang keropos
Seperti huruf-huruf hitam yang terpasang keliru
Berbolak-balik tanpa mencipta suatu kata
Kata yang bermakna
Oh...aku butuh hujan kata

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Biarlah panas ini bergolak dalam udara
Biarlah terbiasa terpapar lara

1 comment:

  1. Hey friend!

    I know exactly what you were telling in this story. Been long time, huh.. Arguing something derived from very basic matter. Then turns out agreeing each other without conclusion. Lol.

    Youve done cool story bro, really like It. You turned it around into such beautiful words.

    ReplyDelete