Wednesday 2 November 2011

Ivy, Duri, dan Bee....*

*Bahasa campur2 ini semata hanya untuk pencapaian kesalarasan rima, he..

Tiba-tiba ingin menulis tentang tiga hal yang suka mengganggu gardener di sini.. mau tahu apa aja, check this out...

POISON IVY

"Three Leaves, Let them be" Begitu bunyi judul artikel yang ditempel di employee lounge, untuk memperingatkan orang-orang agar menjauhi tanaman berdaun tiga ini. Orang-orang di sini sangat paranoid dengan poison ivy ini. Malah ketika orientasi di Ohio, ada satu sesi yang membahas khusus tentang poison ivy. Poison ivy ini membuat kulit ruam-ruam merah, dan gatal-gatal. Namun parahnya, efek merah dan gatal-gatal ini baru muncul setelah satu sampai dua hari. Jadi kalau tidak sadar digaruk, ruamnya tambah melebar dan parah. Malah teman saya sampai harus ke dokter kulit untuk menghilangkan bekas jejak si poison ivy ini.

Penyebab timbulnya gatal2 ini adalah urush oil yang terdapat hampir di seluruh bagian tanaman ini. Bersentuhan sedikit saja dapat membuat poison ivy melepaskan si urush oil ini. Alhasil harus hati-hati ,terlebih kalau sedang kerja me-weeding tempat-tempat yang agak rimba (alias sudah lama tidak diurus, karena kemungkinan besar poison ivy ini bersembunyi di mana-mana). Setiap ada tanaman berdaun tiga langsung saya tanya dengan supervisor saya. Ini poison ivy bukan? Parno mereka menular ke saya juga. Apabila selesai kerja di tempat-tempat yang diduga ada poison ivynya, saya  segera mandi tecnu (tecnu ini produk untuk mencegah efek si poison ivy). Parnonya makin bertambah ketika tiga teman magang saya terjangkit ruam merah dan gatal si poison ivy.

Namun sampai akhirnya saya tahu kalau ternyata saya kebal poison ivy ini. Beberapa kali secara tidak sengaja saya bersentuhan dengan tanaman ini dan ternyata saya baik-baik saja. Menurut cerita dari Will (salah satu supervisor saya), dua anak magang indonesia tahun lalu juga kebal. Mengapa? ternyata karena warna kulit!! Rentan tidaknya seseorang dengan poison ivy ini ternyata berhubungan dengan pigmen kulit (melanin apa gitu). Nah, orang kulit putih ini yang ternyata lebih potensial terkena efek poison ivy ini. Kenyataan ini juga diperkuat dengan kenyataan bahwa salah satu supervisor lain, yang kulitnya berwarna bilang kalau dia tidak rentan alias kebal si poison ivy. Namun demikian untuk pencegahan setelah kontak dengan tanaman ini langsung cuci bersih pake tecnu. Btw, ulit warna keren ya (tanpa maksud menyinggung SARA ni, he...)

Poison Ivy. Sumber: ppws.vt.edu

DURI

Ini baru kejadian pada saya hari ini. Duri mawar di walled Garden buat dua baret panjang di lengan saya. berdarah-darah he... (lebay.com). Cantik tapi berduri. Itulah mawar. Tapi tak mengapa. Paling tidak cantik, jadi punya excuse untuk berduri. Beda cerita dengan gulma berduri yang juga sering ditemukan di sini, sudah mengganggu, berduri pula. Argh.... Yang jelas dua-duanya pernah meninggalkan luka di lengan saya. Baret-baret sudah sering saya alami, malah kadang-kadang tidak sadar, ketika mandi baru sadar karena perihnya mulai terasa. Ternyata jadi gardener (kalau tidak mau disebut tukang kebun) bukan pekerjaan yang mudah ya. Di balik taman yang indah, ada lengan-lengan yang berdarah (halah.... )he...

BEE

Sebenarnya bukan bee (lebah), melainkan wasp (tawon). Tapi lagi-lagi agar rima di judulnya enak didengar mari kambinghitamkan si lebah. he... Yup tawon atau serangga serangga lain yang suka menyengat. Selama di sini sudah dua kali saya disengat (sekali lagi dapat gelas cantik. he... ) Namun yang pertama begitu berkesan, seperti kata iklan, "kesan pertama begitu menggoda".. bagaimana tidak lagi asik asik meweeding tiba-tiba disengat di jari manis. Padahal waktu itu saya pakai sarung tangan loh. Rasa panas, perih dan nyut-nyut langsung muncul. Supervisor saya langsung bawa ke employee lounge untuk mengambil pertolongan pertama (after bite/sting stick, bahannya dari amonia gitu, pereda nyeri). Langsung deh kerja lagi, ternyata yang menyengat itu adalah tawon tanah, mereka buat terowongan di tanah. Ketika saya meweeding di dekat mereka, sinyal pertahanan diri mereka mucul, dan dengan sok hero nya mereka menyengat saya. Sengatan kedua terjadi di walled garden. Namun rasanya tidak sedashyat yang pertama, dan setelah itu saya jadi parno dekat-dekat jenis-jenis serangga terbang ini.

Beda lagi cerita teman saya, kalau dia parno dengan sejenis tawon yang namanya yellow jacket (kayak julukan anak UI ya, he..). Jenis yang satu ini lebih agresif, bahkan kita bisa dikejar. dua sengatan dari si yellow jacket ini buat dia lari jauh-jauh dengan hanya melihat serangga ini. Lebih parah lagi, kata supervisor saya, tahun lalu ada satu intern yang disengat segerombolan tawon ini. Awalnya si supervisor bingung melihat si intern lari-lari tidak jelas, eh ternyata dikejar tawon. dan alhasil membuahkan lima sengatan dahsyat. Satu saja sudah luar biasa apalagi lima. WOW dah...
Yellow Jacket. Sumber: Wikipedia

But,...
Walaupun demikian adanya saya tetap suka berkebun, Poison Ivy, Duri, dan Bee mungkin malah yang menjadikan kegiatan ini tambah seru. Kalau semuanya aman sentosa saja mah akan terasa hambar. Seperti kata inul." Bagai sayur tanpa garam, kurang enak, kurang sedap" he...

No comments:

Post a Comment