Monday, 10 March 2014

Hasil VS Proses

INTRO

Memasuki semester baru di Uni ini adalah waktu untuk memulai dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana segala sesuatunya bekerja di sini. Sementara semester lalu adalah waktu yang terberat karena harus mengalami perubahan yang drastis dan harus meraba-raba mencari tahu bagaimana segala sistem bekerja di dunia yang sangat baru ini. Saya tidak tahu bagaimana apa yang akan terjadi ke depan, saya masih terus mencoba mengerti, namun yang pasti dengan pemahaman yang lebih baik dari pengalaman yang telah lewat, proses pembelajaran ini akan lebih baik.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 MEMAHAMI

Istilah proses lebih penting dari hasil mungkin sudah tidak asing lagi di telinga, walau banyak menuai kontroversi karena pada akhirnya hasillah yang dapat dilihat dengan lebih nyata. Pada awalnya saya tak tahu bagaimana membedakan antara fokus hasil dan proses ini. Menurut kakak saya, sumber segala kegalauan adalah ketika segala sesuatu berorientasi pada hasil, hingga terkadang melupakan nilai-nilai dalam prosesnya. Namun saya tidak mengerti sama sekali maksudnya, dan saya selalu kesal kalau saya gagal mencapai segala target saya. Setelah belajar di sini dan melihat bagaimana orang belajar dan bekerja, sedikit demi sedikit saya mulai mengerti tentang perbedaan hal ini.
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NIKMATI PROSESNYA

Suatu kali saya mengikuti sebuah kelas ilustrasi buku cerita anak-anak. Pada awalnya saya kesal dengan kelas itu karena setiap pertemuan hanya diisi dengan brainstorming, dan brainstorming, dan sangat lambat menghasilkan produk yang diinginkan. Semua peserta lain terkadang tenggelam dalam keadaan 'saling memuji' dan bertukar pikiran. Dalam empat kali pertemuan, tak begitu banyak gambar-gambar yang dihasilkan. Kakak saya bilang itu adalah karena mereka sangat menikmati prosesnya, sedang saya tidak merasa senang karena saya sangat obsesif dengan produk sebagai hasil akhir dan terlebih lagi saya ingin hasil itu datang dalam waktu yang singat. Well mungkin itu benar, saya ingat terkadang dalam sehari saya sangat obsesif untuk menghabiskan dan menyelesaikan satu pad buku gambar.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEDAI KOPI

Berkaitan dengan ini saya pun sering bertanya, mengapa orang-orang tahan duduk berlama-lama, di kedai kopi dan berbicara ini itu. Saya jelas bukan bagian dari kelompok itu. Namun kakak saya bilang bahwa dari duduk duduk dan bercakap-cakap di kedai itulah terkadang segala ide-ide baru, ide-ide kreatif muncul. Dan mungkin apabila dilihat dari perspektif proses yang lain, dari berbincang-bincang inilah orang dapat mengasah kemampuan komunikasinya dan merangkai segala jejaring kerja. Saya sadari dua sudut pandang ini yang belum saya asah dengan baik. Mungkin saya harus lebih sering duduk di kedai kopi dan berproses.
 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
PENGALAMAN

Fenomena berproses ini, juga saya amati dari pengalaman semester lalu. Dalam dunia kreatif terkadang adakalanya waktu sungguh tidak bisa berkompromi dengan mood dan ide. Beberapa kali saya tidak bisa mencapai target (target yang saya interpretasikan sendiri) mingguan dalam sebuah kelas. Saya jadi sangat kacau sampai-sampai malas datang ke kelas. Ayah saya bilang datang saja dan bawa semua yang sudah dibuat, terangkan pada gurunya, apa yang saya tidak mengerti dengan memperlihatkan sejauh mana yang sudah saya kerjakan agar ia juga mengerti bahwa saya sudah berusaha namun memang belum mencapai hasilnya. Dan ternyata Ayah memang benar, ternyata murid-murid lain juga menghadapi kesulitan yang sama, mereka juga belum mencapai hasil yang diinginkan, tapi tetap datang ke kelas dan mendiskusikannya di kelas. Jika saya tidak datang ke kelas artinya saya sudah melewatkan suatu proses pembelajaran karena hanya mengkhawatirkan hasil yang harus saya penuhi. Lama sekali hingga saya bisa mencerna dan memahami proses ini. Mungkin latar belakang pendidikan saya di Indonesia membuat hal-hal seperti ini tidak relevan. Sekarang saya mulai memahami apa yang saya lalui sekarang adalah suatu proses pembelajaran, belajar untuk diri saya sendiri, dan hasil hanyalah sesuatu produk yang dihasilkan setelah proses belajar yang baik tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
WAKTU

Mudah-mudahan semester dua ini akan lebih dengan segala pemahaman ini. Masa lalu telah berlalu. Walaupun demikian, apabila kita dapat melihat dalam skala yang lebih luas lagi, rentang waktu antara masa lalu, sekarang, dan juga masa depan adalah proses pembelajaran itu sendiri. Terkadang butuh waktu untuk memahaminya, terkadang terjatuh, terkadang terluka. Namun pastikan itu semua adalah proses belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

1 comment: