Thursday 3 February 2011

Ranub Lam Puan


Ranub dalam bahasa Indonesia artinya sirih. Ranub lam Puan yaitu sebuah tarian yang ditarikan dara-dara Aceh yang manis-manis untuk memuliakan dan menyambut tamu. Sirih sejak dulu merupakan lambang penerimaan dan keakraban, ketika disodorkan sirih, artinya sang tuan rumah ingin kita merasa telah diterima dan dimuliakan olehnya.

Tarian Ranub Lam Puan ditarikan oleh 7 hingga 9 orang, sangat bervariasi angkanya, pastinya selalu dalam bilangan ganjil karena akan ada satu orang yang menjadi “center of attention” alias sang putri yang berdiri di tengah, dan berpakaian lebih mewah dengan tambahan mahkota di kepalanya. Tidak ada batasan umur yang bisa menarikan tarikan ini, maka bisa saja kita menikmatinya di acara perpisahan murid-murid TK, hingga dalam acara sangat resmi di Kediaman Gubernur.

Favorit saya, Tari Ranub Lam Puan yang ditarikan oleh sanggar Cut Nyak Dhien, sanggar tari profesional binaan ibu Gubernur Aceh. Hal ini karena musik yang mengiringi tari  berasal langsung dari tiupan seurunee kali (alat musik tiup dari Aceh), sangat merdu dan bersahaja. Gerakan mereka juga sangat kompak dengan kostum tari yang sangat indah.

Sayangnya jika anda ingin menikmati tarian ini jika berkunjung ke Banda Aceh, agak sulit (tidak seperti tarian Bali yang bisa kita nikmati di sanggar tari dengan jadwal yang tetap), karena tarian ini hanya ditarikan untuk menyambut tamu, mempelai laki-laki ketika diantar ke rumah mempelai perempuan, atau acara-acara khusus. Maka cukuplah anda memiliki kaosnya saja dengan bangga memakainya sambil membeli sirih di depan mesjid raya Baiturrahman.



About Design
Geby memakai kaos ukuran m. Geby sangat suka memakai kaos hijau terang ini, katanya dia merasa sangat “cute” seperti gambar puteri yang menarikan tari Ranub Lam Puan di baju kaos.
Saat ini Geby masih belajar memainkan biola, dengan alunan musik tarian ranub lam puan, Geby pun di potret. Bersungguh-sungguh ingin mengatakan, “tarian ranub lam puan ini menginspirasikanku sangat untuk mempelajari seni budaya Aceh”



Tou: “ Puan atau tempat sirih ini bisa dibeli di Pasar Aceh, sangat menarik untuk dijadikan pajangan di rumah”
Ai :”Paling suka ketika sang penari mendatangi tamu untuk menawarkan sirihnya, dengan senyum manis, tamu selalu mengambil sirih, tak kuasa menolak, meski kadang tidak dimakan”


No comments:

Post a Comment