Thursday 3 February 2011

Walking Around Banda Aceh


Berwisata di Kota Banda Aceh

Saya beberapa kali sempat menjadi tour guide “dadakan” ketika teman-teman sekolah dulu berkunjung ke Banda Aceh. Rutenya tempat-tempat bersejarah di tambah beberapa objek wisata yang baru ada setelah tsunami atau objek “wisata tsunami”. Sebelumnya saya hampir tidak pernah mengunjungi objek-objek wisata tersebut hanya lewat saja karena berpikir, “toh saya tinggal di Banda Aceh, bisa kapan saja singgah “  Saya yakin masih banyak warga Banda Aceh sendiri belum pernah meluangkan satu hari secara khusus untuk mengunjungi objek-objek wisata yang sangat keren ini.

Rute yang pernah saya ambil untuk walking around Banda Aceh :

Perahu di atas Kapal di Lampulo – Museum Aceh (Rumoh Aceh dan Lonceng Cakradonya) – melewati Taman Putroe Phang dan Gunongan – Rumah Cut Nyak Dhien – Pantai Lhoknga dan Lam Pu uk
Atau pernah juga

Mesjid Raya Baiturrahman - Museum Tsunami – Kuburan Massal Ulee Lheue – Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue – dan Pantai Ulee Lheue
Masih banyak rute lain yang bisa disusun, tapi favorit saya selalu mengakhirkan jalan-jalan dengan mengunjungi pantai-pantai yang indah di Banda Aceh dan Aceh Besar. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di Pantai, mulai dari berenang, memancing, atau sekedar menikmati ikan bakar dan jagung bakar.

The art of walking around Banda Aceh
Kalau ingin berputar-putar di pusat kota Banda Aceh dan bersungguh-sungguh untuk “walking” atau jalan kaki, rute yang bisa di coba

Mesjid Raya Baiturrahman – Kompleks Museum Aceh – Taman Putroe Phang – Museum Tsunami – Kher Khof (Kuburan Belanda) - Lapangan Blang Padang (Lapangan Thanks to the World: melihat Pesawat terbang Indonesia yang dibeli Rakyat Aceh)

Tips Buat Jalan Kaki di Banda Aceh
-         
M   Mulailah berjalan ketika pagi hari (jam 8 pagi) dan akhirkan ketika tengah hari karena cuaca di Banda Aceh cukup panas.
-          Jangan lupa memakai sun protection dan topi, hindari memakai payung karena angin sangat kencang bertiup di Banda Aceh.
-          Jangan lupa membawa botol air dan bekal, agak sulit menemukan “orang yang berjualan” di lokasi-lokasi wisata



Desain Kaos
Mira mengenakan baju kaos warna merah Marun ukuran xl.  Kaos ini bisa jadi bukti yang autentik kalau kita sudah berjalan-jalan dan mengunjungi ke-delapan objek wisata yang menjadi tema kaos ini. Dari kanan atas ke kiri
Baris ke satu : Lonceng Cakra Donya – Taman Putroe Phang – Mesjid Raya Baiturrahman 
Baris ke dua :Kher Koff – Museum Tsunami – Gunongan
Baris ke tiga : Monumen Pesawat Seulawah 1 – Rumoh Aceh
Tou : “ Kher Khoff bisa juga dinikmati dari dalam komplek Museum Tsunami, jika dan hanya jika, waktu dan tenaga sudah pas-pas-an..he..he..”
Ai : “Jogging sekalian melihat beraneka warna bendera negara-negara yang membantu Aceh saat Tsunami di Lapangan Blang Padang dan membaca pesan damai dalam berbagai bahasa.”

No comments:

Post a Comment