Saturday 3 December 2011

I no speak english well

Dulunya mengira sembilan bulan kerja di sini membuat bahasa inggris saya cas cis cus, mengalir bagai air. Tapi ternyata tidak segampang itu juga. 

Lewat pembicaraan sederhana di meja makan bersama teman-teman intern lainnya. Ternyata mereka pada mulanya mereka memiliki harapan yang sama. Namun kenyataan di lapang tidak semulus dugaan, sejauh ini kami terkadang masih terbengong-bengong mendengarkan para native berbicara sesama mereka. Terkadang terlalu cepat, terkadang tidak begitu jelas, atau terkadang ada kata-kata yang tidak dimengerti.

Awalnya saya berusaha keras untuk mengerti setiap para native ini berbicara sesama mereka.Satu dua kata dimengerti, mencoba dihubung-hubungkan, berbuah pengertian yang belum tentu benar. Tapi lama-kelamaan lelah juga, dan mulai tidak peduli lagi.

Namun beda halnya kalau kami yang terlibat dalam pembicaraan ini, seperti apabila para staff di OWG memberi instruksi apa yang harus dikerjakan, atau sekedar ngobrol dengan kami. Bahasa inggris mereka mudah dipahami. Mungkin mereka sadar sedang berbicara dengan orang yang bahasa inggrisnya tidak seberapa ini, jadi kecepatan berbicaranya diturunkan, dan pengucapan katanya lebih diperjelas. Ah... entahlah...

Konyolnya kadang ikut tertawa walau tak mengerti, atau hanya ikut-ikutan mengimbuh " Oh ya!! atau really?, atau Aha... kalau sedang terpaksa ikut menimbrung dalam pembicaraan mereka. Walaupun demilkian sempat bangga juga, suatu kali kami menonton bioskop sama-sama dan ternyata kami mengerti filmnya (Ketika di Indonesia saya butuh teks inggris untuk mengerti filmnya). Artinya memang bukan berarti bahasa Inggris kami tidak meningkat, hanya saja tidak sampai seperti yang diharapkan pada awalnya. he... 

Selalu ada cerita lucu kalau berbicara tentang bahasa. Saya ingat waktu roadtrip ke CA bersama Sandy, Hanum, dan Ceko. Kami sempat bertanya arah pada seorang di pinggir jalan. Saat mendengar petunjuk kami semua mengangguk-ngangguk seolah mengerti. Ketika mobil melaju Ceko bertanya "Tadi dia ngomong apa ya?" terus semuanya pada pandang-pandangan " Gua kira elu ngerti!!" Yaelah ternyata tak satupun dari kami yang mengerti apa yang dikatakan si penunjuk jalan. Hanya saja karena melihan rekan lain mengangguk-ngangguk, jadi saling mengharap yang lainnya mengerti.. Ha..ha...

Mungkin memang butuh lebih dari sembilan bulan pengalaman untuk bisa cas cis cus bahasa inggris atau mungkin memang butuh lebih aktif dalam berkomunikasi. Tapi paling tidak bisalah jadi bekal untuk belajar bahasa inggris lagi nanti di Indonesia..

No comments:

Post a Comment