Friday, 28 June 2013

Campus in Winter

Ini kampus baru saya. Saya masih sering nyasar, masih sering lihat peta saat berada di dalamnya, tapi ia cantik.




Ciao

Australian Impressionist

Minggu lalu saya mengisi akhir pekan dengan mengunjungi museum lagi. Ada pameran lukisan dari pelukis-pelukis impresionis australia. Ternyata dahulu banyak pelukis-pelukis australia yang datang ke Paris untuk belajar melukis. Paris kala itu bagai surganya para seniman, sekolah-sekolah seni menjamur dan komunitas-komunitas seni tumbuh subur. Para seniman berinteraksi satu dengan lainnya.

Dalam satu bagian pameran, cerita tentang korespondensi antara pelukis Australia dan Van Gogh diangkat. Dalam bahasa yang santun, surat-menyurat membahas seni, apresiasi, atau kehidupan sehari-hari antara dua sahabat ini terjalin. Membuktikan masa itu, Paris adalah tempat yang tepat untuk berkesenian.
Di depan NGV
Saya jadi ingat tentang film 'Midnight in Paris' ketika sang gadis dari masa lalu bilang ia ingin golden era (masa ketika kreativitas, pemikiran, dan berkesenian berjaya) menjadi abadi, karena betapa indahnya era itu. Dikelilingi atmosfer kreatif bahkan dari lintas bidang sekalipun.

Menempatkan diri di antara orang kreatif akan sedikit banyaknya membuat diri kita kreatif, sesederhana lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Saya bersyukur bisa bersekolah di Melbourne yang katanya juga merupakan kota seni di Australia..

Sebagai penutup ada sebuah video dari youtube yang menarik tentang karir di bidang kreatif check it out
Ciaou

Boomerang

Sampai kemarin saya mengira bumerang itu kalau dilempar akan balik searah dengan kita. Maksudnya kalau kita lempar bumerang dari A ke B maka ia akan balik lurus dari B ke A. Ternyata tidak sodara-sodara! Ia akan berputar 360 derajat hingga kembali ke tangan kita. Dan 360 derajat adalah kasus untuk orang yang super mahir. Seperti main layang-layang, arah angin juga perlu dipertimbangkan ketika melempar. Saya mencoba melempar tiga kali,  tapi lumayan tidak berhasil. Kata pemadunya, sudut lemparan saya kurang pas, terlalu ragu-ragu, dsb.. Tapi pengalaman ini yang menyenangkan.
Salah satu teman saya melempar, dan ia berhasil sekali lempar.
Bumerang juga digunakan untuk berburu burung untuk dimakan pada dahulu kala. Bagaimana caranya? Tinggal dilempar saja burung yang ditargetkan. Jatuhlah burung itu. Kalau zaman sekarang mau lempar

burung, yang jatuh pesawat terbang, he......
Eits, tapi tunggu dulu, bukan seperti itu cara kerja perburuannya, paling tidak saya pikir seperti itu sebelum si
pemandu menjelaskan.

Ternyata bumerang itu akan membuat suara seperti kepakan sayap ketika ia dilayangkan. burung-burung yang sedang terbang mengira itu adalah kepakan burung pemangsa sehingga mereka mendarat di danau atau daratan setempat, nah di sanalah para aborigin telah menunggu, bersiap menangkap mereka.
Skenarionya jauh berbeda dari yang saya kira, he...

Sekian pelajaran bumerang kali ini
Dari Melbourne Titou melaporkan

Possum?

Saya baru tahu ada hewan bernama possum dalam tour kemarin. ketika bertanya mengapa pohon-pohon di Flagstaff Park, pada batangnya dililit pelindung plastik.
Yang berwarna hitam itu maksudnya.
Ternyata agar Possum tidak memanjat ke dahannya, dan merusak pohon karena ia suka membuat lubang di pohon untuk bersarang (brushtail type). Kalau di taman ini akan menjadi bahaya karena pohon akan rentan rubuh. Ketika mencari tahu tentang possum, banyak fakta menarik yang bisa ditemukan ternyata possum banyak jenisnya, dan mereka bisa berakting pura-pura mati. Ini adalah gambar possum yang saya pinjam dari om guglah, kalau ingin lebih jelas bisa bertanya sendiri pada si Oom
sumber: springwoodpreschoool.org.au
Penasaran dengan bentuk nyatanya ketika itu, kami ditunjukkan possum asli yang sedang tidur nyenyak di atas pohon, sayangnya wajahnya tak kelihatan.
Nah yang seperti buntelan itu adalah possumnya
Lalu bagaimana ia bisa naik ke atas pohon bila sudah diberi penghalang? ternyata ini jenis yang lihai meloncat dari satu dahan ke dahan lain. Jadi bukan masalah besar baginya untuk menikmati kehangatan sang pohon.
Hayoo siapa lebih pintar?

Berbicara possum, hewan ini sangat berguna bagi orang aborigin. Sumber makanan dan sandang. Kulit possum bisa dijadikan pakaian yang multifungsi. Bagian bulunya dipakai saat musim dingin, memerangkap panas tubuh. Bagian kulit dalamnya yang dingin, digunakan pada musim panas. Saya penasaran dan mencobanya ternyata Benar...
musim dingin                                                             musim panas
Dan menariknya sepanjang hidup, selimut pakaian ini tetap digunakan. Ketika masih bayi, dibungkus dengan satu kulit possum. Seiring beranjak tumbuh makin banyak kulit possum yang dijahit hingga bidang bahannya menjadi lebih luas.Eco-friendly style..

Sekian berita kali ini
Salam possum

Little Bit History

Si Bapak Pemandu menerangkan tentang Flagstaff Park
Waktu berjalan dengan cepat, tak terasa sudah tiga minggu berada di sini. Kali ini saya ingin berbagi kisah excursion pertama dalam program orientasi di UniMelb. Saya memilih program yang berkaitan dengan suku asli Australia, Aborigin. Hanya ada tujuh orang dari sekitar 4 lusin student IAP yang memilih program ini, selebihnya, memilih program rock climbing, mengunjungi melbourne zoo, menonton footie (australian rugby), dan menonton cabaret. Jadi kami ekslusif atau malah seklusif, he...

Belajar beberapa hal tentang suku yang dulunya mendiami area yang sekarang jadi kota multibudaya ini, belajar sedikit lokasi-lokasi bersejarah di Melbourne.

-Kami diajak ke taman yang merupakan titik tertinggi di Melbourne, namanya Flagstaff Park. Dulunya tempat ini  adalah perkemahan orang Aborigin lokal. Lokasi ini di pilih karena dari titik ini, mereka bisa melihat dengan jelas sekelilingnya, dan juga karena dulu ada sebuah sungai kecil di yang membelah lokasi (sumber air minum). Waktu memang merubah segalanya, sekarang sekeliling tapak telah dibangun gedung pencakar langit dan hanya menyisakan sedikit viewpoint untuk menikmati panorama Melbourne dari ketinggian. Tour guidenya yang blasteran aborigin juga bercerita tentang sebuah gedung yang baru dibangun di sekitar taman dan menghalangi sinar matahari ke arah taman. Mendengar cerita ini, saya teringat cerita seorang dosen IPB tentang bangunan yang harus dipangkas karena mengganggu view sebuah taman bersejarah di Jepang. Ternyata di Melbourne pun masalah lanskapnya banyak.
bangunan tinggi menghalangi pemandangan sekitar.
Salah satu viewpoint yang tersisa
-Masih tentang lanskapnya, bukti keberadaan sungai di taman flagstaff ini dapat dilihat dari tanah yang becek. Sekuat apapun manusia ingin merubah suatu lanskap, walau dalam diam, alam tetap akan menunjukkan keasliannya. Sebatang pohon Eucaliptus (yang merupakan satu-satunya pohon indiginous di lokasi ini) juga membuktikan bahwa dahulunya di sini ada sebuah sungai, karena habitat asli dari pohon Eucaliptus ini adalah di sempadan sungai. Eucaliptus bagi orang aborigin memiliki banyak fungsi, dijadikan perkakas, bumerang, dan obat-obatan (seperti minyak kayu putih).
-Berbicara pohon, pohon-pohon di sini, layaknya orang australia, semuanya adalah pohon-pohon pendatang, eksotis, dibawa dengan sengaja atau tidak sengaja oleh para migran (baik manusia maupun burung-burung). Hanya satu Eucalyptus itu yang masih bertahan.
Pohon indigenous kawasan Melbourne (Eucalyptus)
-Konsep musim dalam aborigin juga berbeda. Mereka memiliki enam musim, bukan empat layaknya konsep barat. Dan setiap musim ditandai dengan tanda-tanda alam bunga tertentu mekar, atau jamur mulai tumbuh, burung mulai bersarang, halilintar mulai sering terjadi, lautan menjadi tidak bersahabat, dll. Banyak pengetahuan lokal ini yang digunakan di dunia modern. Kapan saat yang tepat mencari ikan atau lainnya. Ironis memang ketika sejarah Australia melihat orang Aborigin sebagai objek yang harus di 'modern'kan, sekarang mereka malah balik belajar dari nillai dan pengetahuan orang Aborigin.

-Banyak hal lain yang bisa pelajari dari kebudayaan orang lain, melihat ke sekeliling dan begitu banyak ragam itu, sebagai penutup saya beri link sebuah video musik (kakak saya yang memberi link ini). Lagu india, yang salah satu pemusiknya adalah orang Barat nice song

Ciao

Saturday, 15 June 2013

Buku dalam setengah tahun terakhir

Ketika saya melihat setengah tahun ke belakang masa penantian, ternyata tidaklah terlalu kosong, beberapa hal telah dihasilkan. Beberapa buku kumpulan gambar dan kumpulan karya:

1. Crochet Diary
Proyek kado ulang tahun untuk Mama, merekam momen, proses, dan produk yang mama hasilkan selama beberapa tahun berkaitan dengan dunia kait mengait satu jarum. Teks ditulis kakak tertua dan saya sendiri. Foto dan gambar oleh saya. Dicetak oleh kakak kedua.


2. Thanks to temurui clothingline model
Proyek portofolio para model temurui. Bentuk terima kasih dari temurui corp. atas kesediaan mereka menjadi model yang tak dibayar, hahaha...
Haikal
gaby and aldo
jana & fira
Mira and the gank


3. Komik si Pram
Ketika kuliah dulu saya suka mengumpulkan ceceran komik bergambar buatan pram. dua tahun kemudian siap dibukukan. cerita-cerita nostalgia masa kuliah dulu.
komik pram

4. Buku kumpulan gambar OH, GIRLS 2,3,4
membunuh waktu dengan menggambar memang menyenangkan entah berapa gambar yang telah dihasilkan


oh girls series
5. Orang Indonesia
Galeri baju adat indonesia, menyenangkan melihatnya, menggambarkan warna-warni negeri kita

tapanuli dan madura

 6. Buku cerita 'karnaval dalam kedai foto'
Buku cerita kontemporer, kalau boleh dikatakan begitu, tentang kisah-kisah dibalik kostum karnaval yang mereka kenakan, jika ingin melihat bisa di 3 pos sebelumnya.

contoh
7. Buku tahunan 'tengtong family
Buku angkatan yang merekam memori warga lanskap 43, walaupun sempat tertunda selama dua tahun akhirnya buku ini selesai juga


Mudah-mudahan saya tetap produktif dalam dua tahun ke depan...

Taman Monet dan Awal Petualangan

Akhirnya perjuangan untuk sekolah kembali, tercapai juga. Sekarang di kota yang jauh dari kampung halaman ini saya berlabuh. Belajar merasakan dan mengecap pengalaman-pengalaman baru yang mungkin belum pernah terpikir sebelumnya.Kota ini katanya sangat tepat untuk pencinta seni. Banyak acara dan tempat yang layak dikunjungi untuk merawat indera perasa keindahan. Welcome to Melbourne.

Memulai petualangan seni di kota ini, saya mengunjungi National Gallery of Victoria (NGV). Di sini sedang dihelat pameran lukisan pelukis impresionisme Monet, dengan mengambil tema monet's garden, beberapa lukisan taman Monet yang terkenal itu diboyong dari Paris melintasi benua ke kota ini.

Dari dulu saya memang suka impresionisme, walaupun kalau ditanya definisinya saya harus bertanya opa googlah dulu. Sejak kecil saya dibelikan buku-buku kumpulan gambar imprsionisme oleh orang tua dan kakak saya. Monet, Manet, Degas, Van Gogh, dll. Sejak itu saya jatuh cinta pada aliran ini. Unsur emosinya sangat kuat tanpa harus merekam gambar secara persis sama (seperti aliran natural).

Kembali ke pameran Monet ada beberapa fakta yang saya cermati,

1. Monet, seperti pelukis-pelukis lain pada umumnya juga bermula dari pelukis natural, ia belajar menggambar figur dan alam dengan presisi. Saya tertarik dengan hal ini karena saya adalah penggambar amatir yang belum begitu pintar merekam anatomi dan alam nyata, sehingga saya selalu beralasan bahwa inilah gaya gambar saya (excuse), tak perlulah belajar anatomi dsb. Namun agaknya semua alasan-alasan itu patah, dan saya jadi semangat untuk menjadi penggambar yang benar. Mulai lagi dari belajar anatomi dan gaya naturalis. Dan Melbourne adalah kota yang tepat untuk memulai.

2  Unsur emosi ternyata memang nilai yang penting dari sebuah lukisan. Saya ingat sebuah gambar yang begitu gelap warnanya berjudul 'weeping willow' berbeda sekali dengan lukisan taman lainnya. Menurut cerita, lukisan ini di buat ketika perang mulai pecah dan masa sulit terjadi. Kegundahan terekam warna-warna yang gelap.

3. Terkadang ada lukisan-lukisan yang tidak 'sempurna'. Pastilah semua penggambar tahu hal ini, adakalanya mood sedang tidak bersahabat dan lukisan tidak seperti yang diharapkan. Namun lukisan-lukisan itu akan pula menjadi penting, karena akan menggenapi rangkaian proses seseorang berkreativitas. Beberapa lukisan Monet pun begitu, terkadang apabila dilihat, ia berbeda dengan gaya lukisan yang biasanya.

4. Taman dan lukisan. Sampai sekarang saya sedang mencari wujud dari menghubungkan alam dan gambar dalam diri saya, Padahal saya adalah mahasiswa arsitektur lanskap. Saya selalu takjub jika seseorang bisa menemukan inspirasi-inspirasi dari alam. Format itu belum saya temukan dalam diri saya. Padahal saya sangat ingin. Di rumah mama mungkin akan marah dan bilang. " Titou! kok tidak siram bunga?"

5. Hal yang menarik: Di ambang akhir karirnya Monet mengidap katarak, sehingga mengganggu persepsi warna terhadap dunia yang dilihatnya. Walaupun ia telah dibuatkan kacamata khusus yang bisa menyaring warna setelah operasi mata (bahkan mata kiri dan kanan melihat rona yang beda) ia tidak begitu puas. Akhirnya ia melukis dengan bantuan ingatan warna dari tahun-tahun sebelumnya. (Seperti cerita Beethoven, kan)

Sesekali saya berfikir untuk apa seni itu sebenarnya. Untuk apa saya datang ke museum dan melihat lukisan-lukisan. Untuk apa saya duduk menikmati suatu karya. Hal lainnya adalah ketika saya menggambar sesuatu, apakah kegiatan ini berguna untuk diri saya lebih dari hanya untuk dikagumi segelintir orang. Apakah orang lain dapat memetik manfaat dari melihat gambar saya. Atau ini hanya sesuatu kegiatan yang menghabiskan kertas dan warna untuk obsesi-obsesi yang absurd manfaatnya. Namun setelah itu saya sadari bahwa lukisan itu sesederhana membuat orang lain tersenyum dan menjadi senang, mempelajari hal-hal baru, terus berpikir, dan secara abstrak dapat melembutkan hati. Oleh karena itu saya akan terus melihat lukisan dan menggambar..

Dalam eksibisi ini tidak boleh mengambil gambar, tapi kalau ingin melihat, bisa minta saja dicarikan oleh opa googlah. Di luar ruang pamer eksibisi, ada instalasi yang menarik, representasi dari taman monet dalam skala kontemporer. teratai yang dari mangkuk-mangkuk kaca yang terus bergerak, saling bersinggungan, menghasilkan denting.

Kontempelasi Kontemporer

Yup cukup dulu reportasenya dari Eksibisi Monet Garden, GNV. Nantikan liputan-liputan lainnya..