Suara angin guruh gemuruh membuat sedikit takut " Bagaimana kalau atap rumah kami tidak begitu kuat?" Halah.... berlebihan he....
Kejadian Irene ini sudah agak lama, sekitar akhir agustus lalu. Tetapi agar tetap ada catatannya, saya mau cerita tentang si Irene ini sekarang.
Kalau di Indonesia bencana alam yang sering melanda ada banyak macamnya, di sini bencana yang jadi langganan adalah badai. Irene adalah badai yang menghantam east coastnya Amerika. Nama Irene ini menurut Scott (salah satu supervisor saya) diambil dengan pertimbangan alfabetik. Jadi selanjutnya mungkin nama yang diberikan adalah Joko, dan selanjutnya Kartini, dsb (ngaco, he....)
But the nice thing is the preparing of this hurricane its quiet good. Malah sampai waktu badainya tiba sudah diprediksi oleh BMGnya. Di sisi lain persiapan masyarakatnya untuk menghadapi si Irene ini juga ok, malah kami diberikan senter kepala oleh si bos (mati lampu 3 hari), diantarkan belanja untuk keperluan beberapa hari, dsb. Jadi bisa dibilang mitigasi bencananya cukup ok. Malah yang saya sedikit bingung orang2 amerika di sekitar saya malah sedikit excited akan kedatangan badai ini. Bos saya malah ngundang beberapa staff ke rumahnya untuk sekedar minum teh dan main monopoly sementara angin mulai bertiup kencang di luar. Mungkin kalau di Indonesia orang-orang dah di rumah aja, baca-baca doa.. Different culture indeed.
Semula saya kira badainya bakal super duper parah seperti di film2 hollywood itu, tapi alhamdulillah tidak terlalu parah (maksudnya tidak sampai buat atap terbang, he...). Walaupun demikian banyak juga pohon2 yang tumbang di OWG, terutama yang sudah tua.
Pastinya sudah bisa ditebak setelahnya apa pekerjaan kami selanjutnya... Bersih2....Satu hari setelah badai usai kami langsung kerja, dan mulai kegiatan bersih-bersih ini. Hal yang paling pertama dilakukan adalah membersihkan jalan dari ranting-ranting dan balok kayu. Seperti dalam teori mitigasi bencana kali ya, setelah bencana usai bagaimana akses dibersihkan supaya bantuan dan logistik tetap bisa disalurkan. Sementara jalan dibersihkan dengan proses blowing. Grup pekerja lain mulai mengumpulkan ranting2 kecil/besar dan menumpuknya di pinggir jalan. dengan posisi bagian yang dapat di handle (batang utamanya menghadap ke jalan). lalu datanglah si mesin chopper dan truk besar, di choplah ranting2 ini menjadi wood chip yang bisa digunakan untuk mulching dikemudian lain. Grup pekerja lain bekerja dengan balok2 kayu yang lebih besar, dengan chainsaw mereka memotong balok kayu yang tumbang. Lalu dengan alat berat dipindahkan ke dump/ ke service area. Bos saya bilang "First thing first" Nice quote
Besoknya OWG langsung buka. walau masih banyak balok kayu, daun2 berterbaran, dan pohon terangkat. Sementara staff-staff terus bekerja membersihkan taman, saya yakin para guide taman juga akan menceritakan tentang efek badai di taman pada pengunjung. Selalu ada yang bisa diceritakan, walaupun tentang betapa kacaunya keadaan. di sini di Amerika, bahkan bekas badaipun bisa dikemas dan dijual...
Tak berpanjang lebar lagi enjoy the photos and video
The chopper machine |
Alat berat untuk mindahin log2 kayu besar |
Some trees are pulled out |
While, its not too bad on walled garden |
The tree hit the primrose pergola |
one big limb fell down in front of cottage house (fortunately it doesn't hit the cottage itself |
And for the last, this is the video that i take from my room window about irene
No comments:
Post a Comment