Saturday, 28 May 2011

talking about cultural difference

Kemarin sebuah e-mail masuk dari salah satu teman sesama intern. Dia minta maaf kalau selama ini intern lain merasa kalau dia agak 'aneh'. Well, bukan aneh sih tapi beda. Dia bilang dia terkadang merasa homesick dan sendiri di sini, dia juga tidak terbiasa untuk tinggal bersama, karena sebelumnya dia tinggal sendiri selama 4 tahun. Sementara dia merasa intern lain terlihat mencoba menjauhi dia, ngomong seperlunya dan tidak begitu tertarik dengan dia. Di sisi pekerjaan hal yang sama juga dia rasakan, dia bilang sang bos kurang percaya dengan dia dan merasa menjadi yang terakhir. Tapi kemudian dia bilang, dia bicara dengan sang bos tentang semua ini,  (review pekerjaan dia selama di sini, perasaannya, apa yang terjadi di rumah intern, dsb),. Dia bilang ternyata sang bos baik dan sangat menenangkan dia dengan kata-katanya...(Ini cerita sederhananya tapi sebenarnya lebih complicated lagi)

Terbuka VS Tertutup

See, bagaimana dia sangat terbuka untuk bercerita tentang semua ini. kepada Bos, kepada kami semua, sedang yang lain mungkin mendapati ini agak over opened. Bahkan sebelumnya dia juga menegur lewat email karena dia mendapati bahwa rumah tidak bersih, dan intern lain tidak begitu peduli dengan keperluan rumah. Ini awal keretakannya. Tapi dia selalu bilang di akhir surat, kalau dia sangat terbuka untuk membicarakan ini semua. Nyatanya tidak satupun berbicara tentang ini dengannya.
Menurut saya sebenarnya ini baik, berbicara ketika ada masalah, tidak hanya ribut di belakang, tapi sebagian orang merasa ini aneh. Kalau menurut pelajaran di kelas dulu dosen saya pernah bilang letak geografis seseorang mempengaruhi tingkah lakunya. Orang-orang yang tinggal di daerah tropis biasanya lebih terbuka, di daerah subtropis, atau 4 musim biasanya lebih agak tertutup. bahkan salah satu intern yang dari daerah dinginpun pernah membicarakan ini dengan saya, dan dia setuju.

Sosial VS Mandiri
Bisa gak tolong saya pegangin tas saya sebentar, saya mau ke sana dulu. Mungkin kalau di daerah tropis meminta bantuan sederhana pada orang lain adalah usaha untuk menambah keakraban sesama karena faktanya kamu telah membantu saya, oleh karenanya ada semacam ikatan di antara kita. Perspektif lainnya adalah "ini adalah hal yang sederhana, kenapa tidak letakkan saja tas mu di atas meja sebelahmu?


Saya berbicara dengan teman saya ini dan dia bilang banyak masukan dari setelah dia berbicara hal ini tentang hal ini
Sang Bos bilang, mereka berbeda dengan kamu, mereka european. different life style.
Temannya teman saya itu (tinggal di amerika sudah belasan tahun): Apa ekspektasi kamu? mereka akan membersihkan rumah seperti yang ibumu lakukan? Hati-hati, di Amerika orang gak akan pernah bilang kalau pekerjaan kamu tidak sesuai dengan standar mereka, tapi mereka akan meninggalkan dan melupakanmu, (dan teman saya itu bilang oh kamu sudah seperti orang amerika saja!)
Temannya yang lain lagi bilang: Coba bayangkan bagaimana sulitnya mengubah dirimu ketika kamu mencoba untuk mengubah orang lain (nice word btw)

Sebenarnya banyak lagi cerita-cerita seperti ini. saya sendiri pernah merasa aneh sekali, ketika saya upload foto-foto kita berlima di facebook dan ternyata dua di antara teman saya tidak suka. why? it's kind of good pictures! kalau di Indonesia malahan teman-teman saya malah minta saya untuk segera upload foto-foto mereka. Bahkan foto yang konyolpun tak apa-apa, karena kita tahu akan memancing banyak komen dan membuat sesama tambah akrab.

Saya bilang ke teman saya itu, sebenarnya ketika menghadapi semua perbedaan ini cobalah lebih fleksibel. Flexible meminjam kata Ibu Krisantini adalah " Hanyut tapi tidak larut". Tidak semuanya akan sama seperti yang kita mau. terkadang teman agak berisik, di kamar mandi waktu kita butuh ke kamar mandi, sedang pakai kompor ketika kita pengen masak, dsb. Toleran mungkin saran kedua. Saya juga pernah tinggal berempat sekamar selama setahun, waktu tingkat pertama di IPB. Well tidak begitu mudah, ada yang merokok dalam kamarlah, setel lagu kencang-kencang, dsb.( tapi mungkin saya juga sering mengganggu ketenangan mereka). Dan oleh karena itu butuh toleransi yang tinggi.. Dan saran yang terakhir enjoy your life, think positve. Gak ada yang bisa menandingi kekuatan berfikir positif ini...


Ini salah satu foto yang saya upload dan mereka gak setuju! dan coba lihat 5 orang dari berbagai penjuru dunia ini!


Sekian

No comments:

Post a Comment